Postingan

Angka Genap

Tulisan ini dimulai dengan aktivitas selancar di internet pada satu dini hari. Setelah mengetuk link yang di maksud, dan memasukan beberapa angka, munculah dua kata: Umur Anda. Lalu setelahnya tercantum 25 tahun 11 bulan dan 27 hari. Beberapa detik kemudian aku pun sedikit kaget. Padahal saat itu aku berharap angka yang muncul adalah 17 tahun 2 bulan dan 4 hari.  Sial, sepertinya ini malah menjadi permulaan yang buruk. Tepat setelah angka 25, aku pun memasuki angka genap. Di mana empat tahun lagi aku akan memasuki kepala tiga. Sesuatu yang cukup serem sebenarnya, karena punya kepala satu aja sudah pusing, gimana kalo tiga? Aku juga menyadari kalo ternyata makin ke sini, usia 24-25 tahun, mulai akan bersinggungan hal-hal yang semakin serius. Seperti misalnya, mau bekerja atau berkarya, mau karyawan atau wirausahawan, mau merantau atau dekat rumah, mau berpasangan atau sendirian. Sesuatu yang kalo diambil intinya, hidup sebenarnya adalah pilihan. Dan entah kenapa, hal semacam ini semak

Berburu dan Bertemu

Sewaktu SMA dulu, dalam buku paket pelajaran sejarah, aku mempelajari jaman berburu dan meramu. Intinya, jaman berburu dan meramu adalah jaman dimana manusia purba mencari makanan dengan cara berburu serta mengumpulkan. Tapi makin ke sini aku jadi tahu bahwa ketika seseorang memutuskan untuk hidup berpasangan, maka orang itu akan mengenal masa berburu dan bertemu. Begini. Suatu hari ketika aku pergi ke g ereja bareng temanku, tanpa sengaja aku ketemu temanku yang lain. Anggap saja temanku yang bareng aku ke g ereja adalah si A. Sedangkan teman ku yang kebetulan ketemu di gereja adalah si B. Si B adalah seorang cewek dan si A adalah seorang cowok, juga kedua temenku ini gak saling kenal. Singkatnya ketika aku selesai ngomong sama si B, tiba-tiba si A bilang ke aku, “Pak, itu tadi siapa?” “Temenku kuliah, pak, gimana?” “Kenalin dong pak,” kata si A meminta. Singkatnya, aku pun berusaha ngenalin temanku si B (cewek) ke si A (cowok). Tapi karena si B udah pu

Suatu Hari di Tukang Foto Copy (kok kayak judul FTV yak?)

Waktu itu aku masih SMP, tepatnya saat pelajaran Teknik Informatika di Lab. Komputer. Seperti biasa sebelum pelajaran dimulai kami iseng memainkan komputer di depan kami. Kebetulan di komputerku ada satu folder terpampang di dashboard bernama Jangan Dibuka. Seperti yang bisa diduga nama folder seperti ini justru malah bikin penasaran untuk diklik. Tapi sepertinya keputusan itu justru bikin emosi, karena folder tadi cuma folder jebakan. Isinya hanyalah folder di dalam folder. Klik folder: Jangan Dibuka. Muncul folder lagi: Dibilangin Jangan Dibuka. Klik lagi. Muncul lagi: Nekat Ternyata. Klik lagi. Ngeyel. Klik lagi. Ini Kosong. Klik lagi. Gak Percaya. Sudah begitu, meski sudah tahu kalo dikerjain, tetep aja aku terus lanjut ngeklik. Dan emang bener, setelah semua folder aku klik, ternyata isinya emang....kosong. Padahal dari awal aku berharap kalo isinya benar-benar mengejutkan, isi blewah misalnya (?). Ya begitulah, selain alasan yang paling ngeselin ta

Jodoh Adalah....

Srek..srek... Begitulah bunyi gesekan antara tembok dan cetok besi pipih saat aku meratakan adonan pelamiran. Pelamir sendiri umumnya disebut sebagai lapisan dasar sebelum pengecatan. Dan atas dasar rasa bosan serta pengen sebuah perubahan, akhirnya aku memutuskan buat ngecat kamar. Satu langkah brilian sebenarnya, seenggaknya bisa mengisi waktu luang (pada kalimat ini kalian bisa menyebut aku sebagai....pengangguran). Bunyi yang lama-lama mulai terbiasa di telinga tiba-tiba memancing beberapa kereta pikiran dalam diriku. Salah satunya pikiran tentang ingatanku yang berputar jauh ke belakang. Kejadian ini terjadi tahun lalu. Seorang teman bercerita kepadaku saat kami sama-sama sedang menunggu disalah satu antrean. Katanya,  “ Na, aku ki gumun ”—Aku nggak habis pikir. “Kenapa?” “Mosok udah beberapa kali seleksi pekerjaan aku ora diterima.” Saat itu, seorang teman ini sudah mendapat banyak panggilan kerja. Sedangkan aku baru memasukkan beberapa lowongan kerja. Kondisi kami

Seperti Kamen Rider

Sejak kenal Kamen Rider Riyuki sejak itu pula aku menyukai serial Kamen Rider. Bahkan sebelum Kamen Rider Riyuki muncul, ada generasi pendahulunya yang sangat terkenal waktu itu. Iya, kamu benar Satria Baja Hitam. Saking sukanya sama Kamen Rider, waktu kecil aku dan kakakku sepertinya nggak pernah absen menonton serial ini. Setiap hari minggu pagi, kami pasti sudah siap di depan tv pakdeku hanya untuk nungguin serial Kamen Rider muncul. Setelah aku tumbuh dewasa kebiasaan ngikutin Kamen Rider pun juga masih berlanjut. Bahkan saat kuliah, di semester awal aku sampai bela-belain ke salah satu warnet di Jogja hanya untuk mendownload serial ini. Salah satu alasan kenapa aku suka dengan serial yang satu ini adalah karena aku suka dengan gaya mereka kalo sedang berubah. Seperti biasa kalo musuh sudah di depan mata, pasti mereka akan memasang posisi iconic . Dan dengan beberapa gerakan mereka pun berubah dengan cepat menjadi seorang Kamen Rider. Saat tumbuh dewasa ternyata saat itu

Teman Imajinasi

Aku adalah orang yang suka berimajinasi. Ini kenapa aku suka berpikir mesum. HA! Nggak, nggak gitu ding! Ini juga yang menjadi salah satu alasan kenapa aku suka sekali membaca novel. Karakter yang diciptakan oleh penulis dengan penggambaran yang cukup jelas mampu membuatku berimajinasi, bagaimana karakter itu jika hidup dalam dunia nyata. Beberapa minggu yang lalu aku diajak buat nonton film sama saudaraku. Dan sebagai orang yang tahu dan sadar betul kalo rejeki jangan ditolak, maka ajakan tadi aku iyakan. Film yang kami tonton itu sendiri adalah The Boss Baby. Sebuah film yang menceritakan seorang bayi nggak biasa yang turun ke bumi untuk menyelesaikan sebuah misi. Sebuah film animasi yang kocak abis, bahkan banyak sekali komedi situasi yang punch line nya susah sekali untuk ditebak. Singkatnya, salah satu adegan di film itu menceritakan seorang Tim Templeton yang memata-matai Theodore seorang Boss Baby yang juga adiknya sendiri. Templeton curiga kalo adiknya itu bu

Dari Sekian Banyaknya

Ada banyak hal yang aku pikirkan akhir-akhir ini. Salah satunya adalah blog ini. Tepat 4 Oktober 2016, aku memutuskan untuk membeli domain dan pindah ke blog ini. Suatu keinginan yang akhirnya terwujud setelah menyisihkan beberapa uang. Yeeeyy! Itu pun di minggu-minggu pertama blog ini jadi, aku harus berhadapan dengan satu masalah.  Yaitu, aku baru ngeh , kalo ternyata sebuah blog bisa terkena virus. Sewaktu blog ini terkena virus pun, spontan aku kaget karena ketika blog ini dibuka, tiba-tiba halaman depan blog terlihat putih bersih, kayak bayi yang baru lahir. Setelah kaget, di depan layar laptop aku hanya bisa bengong, garuk-garuk kepala, sambil nyengir kuda, “INI BLOGKUU KENAPAAAH?” Singkatnya, meski sebenarnya proses itu nggak singkat, akhirnya blog ini kembali seperti semula setelah berkonsultasi dengan salah satu penyedia jasa pembelian domain di mana aku beli. Tapiiii....sejak per tanggal 4 Oktober 2016 blog ini lahir, ceprot, lalu oek-oek, baru tulisan Ketemu K