Angka Genap

Tulisan ini dimulai dengan aktivitas selancar di internet pada satu dini hari. Setelah mengetuk link yang di maksud, dan memasukan beberapa angka, munculah dua kata: Umur Anda. Lalu setelahnya tercantum 25 tahun 11 bulan dan 27 hari. Beberapa detik kemudian aku pun sedikit kaget. Padahal saat itu aku berharap angka yang muncul adalah 17 tahun 2 bulan dan 4 hari.  Sial, sepertinya ini malah menjadi permulaan yang buruk.

Tepat setelah angka 25, aku pun memasuki angka genap. Di mana empat tahun lagi aku akan memasuki kepala tiga. Sesuatu yang cukup serem sebenarnya, karena punya kepala satu aja sudah pusing, gimana kalo tiga?

Aku juga menyadari kalo ternyata makin ke sini, usia 24-25 tahun, mulai akan bersinggungan hal-hal yang semakin serius. Seperti misalnya, mau bekerja atau berkarya, mau karyawan atau wirausahawan, mau merantau atau dekat rumah, mau berpasangan atau sendirian. Sesuatu yang kalo diambil intinya, hidup sebenarnya adalah pilihan. Dan entah kenapa, hal semacam ini semakin mulai kentara ketika masuk di usia-usia tadi.

Enggak hanya itu, di usia ini aku mulai mengenal apa itu tujuan hidup. Sesuatu yang bukan hanya mau menjadi, tapi juga mempunyai arti. Hal yang membuat orang hidup menjadi lebih hidup. Pertanyaan seperti, kamu dilahirkan untuk "menjadi apa" semakin terasa. Sangat berbeda saat sedang diusia SD. Mungkin kalo pertanyaan tadi ditujukan saat usia SD, paling banter jawabanya mau jadi dokter atau jawaban konyol seperti mau jadi Power Rangers. Atau paling absurd, mau jadi dokter dengan kostum Power Rangers.

Aku juga mulai merasakan apa itu  berusaha mandiri dalam perekonomian, termasuk mencari pendapatan dan mengatur pengeluaran. Mulai merasakan hal-hal yang bersinggungan dengan urusan keluarga, seperti memerhatikan orang tua. Mungkinkah ini kehidupan nyata yang sesungguhnya? Berusaha untuk tidak bergantung dan juga mulai mengurusi hal-hal yang menyangkut orang lain.

Mungkin aku terlalu serius memikirkannya. Tapi aku juga cukup yakin, banyak orang di luar sana (usia 24-25) yang juga mengalami hal sama. Merasa resah dengan hal-hal yang aku sebutkan di atas.

Sekarang, aku telah memasuki angka genap, 26 tahun (Ya, Tuhan kenapa enggak 17 tahun aja sih?).  Suatu penambahan yang menunjukan pengurangan. Mulai berkurangnya jam istirahat, berkurangnya waktu ketemu dengan teman atau sahabat. Sampai berkurangnya kemampuan fisik, misalnya semakin usia bertambah, daya tahan juga perlahan berkurang.

Tapi di sisi lain, aku cukup optimis menyambut usia 26. Bahkan berharap ada banyak hal menyenangkan di tahun 2019, termasuk cukup optimis bisa mencapai tiga resolusi yang aku tetapkan (biasanya sih cuma satu, sekarang tiga).

Sisanya semoga aku lebih santai menghadapi permasalahan. Dan menganggap 26 tahun bukanlah sebuah beban.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu dan Bertemu

Teman Imajinasi

Suatu Hari di Tukang Foto Copy (kok kayak judul FTV yak?)