Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Suatu Hari di Tukang Foto Copy (kok kayak judul FTV yak?)

Waktu itu aku masih SMP, tepatnya saat pelajaran Teknik Informatika di Lab. Komputer. Seperti biasa sebelum pelajaran dimulai kami iseng memainkan komputer di depan kami. Kebetulan di komputerku ada satu folder terpampang di dashboard bernama Jangan Dibuka. Seperti yang bisa diduga nama folder seperti ini justru malah bikin penasaran untuk diklik. Tapi sepertinya keputusan itu justru bikin emosi, karena folder tadi cuma folder jebakan. Isinya hanyalah folder di dalam folder. Klik folder: Jangan Dibuka. Muncul folder lagi: Dibilangin Jangan Dibuka. Klik lagi. Muncul lagi: Nekat Ternyata. Klik lagi. Ngeyel. Klik lagi. Ini Kosong. Klik lagi. Gak Percaya. Sudah begitu, meski sudah tahu kalo dikerjain, tetep aja aku terus lanjut ngeklik. Dan emang bener, setelah semua folder aku klik, ternyata isinya emang....kosong. Padahal dari awal aku berharap kalo isinya benar-benar mengejutkan, isi blewah misalnya (?). Ya begitulah, selain alasan yang paling ngeselin ta

Jodoh Adalah....

Srek..srek... Begitulah bunyi gesekan antara tembok dan cetok besi pipih saat aku meratakan adonan pelamiran. Pelamir sendiri umumnya disebut sebagai lapisan dasar sebelum pengecatan. Dan atas dasar rasa bosan serta pengen sebuah perubahan, akhirnya aku memutuskan buat ngecat kamar. Satu langkah brilian sebenarnya, seenggaknya bisa mengisi waktu luang (pada kalimat ini kalian bisa menyebut aku sebagai....pengangguran). Bunyi yang lama-lama mulai terbiasa di telinga tiba-tiba memancing beberapa kereta pikiran dalam diriku. Salah satunya pikiran tentang ingatanku yang berputar jauh ke belakang. Kejadian ini terjadi tahun lalu. Seorang teman bercerita kepadaku saat kami sama-sama sedang menunggu disalah satu antrean. Katanya,  “ Na, aku ki gumun ”—Aku nggak habis pikir. “Kenapa?” “Mosok udah beberapa kali seleksi pekerjaan aku ora diterima.” Saat itu, seorang teman ini sudah mendapat banyak panggilan kerja. Sedangkan aku baru memasukkan beberapa lowongan kerja. Kondisi kami

Seperti Kamen Rider

Sejak kenal Kamen Rider Riyuki sejak itu pula aku menyukai serial Kamen Rider. Bahkan sebelum Kamen Rider Riyuki muncul, ada generasi pendahulunya yang sangat terkenal waktu itu. Iya, kamu benar Satria Baja Hitam. Saking sukanya sama Kamen Rider, waktu kecil aku dan kakakku sepertinya nggak pernah absen menonton serial ini. Setiap hari minggu pagi, kami pasti sudah siap di depan tv pakdeku hanya untuk nungguin serial Kamen Rider muncul. Setelah aku tumbuh dewasa kebiasaan ngikutin Kamen Rider pun juga masih berlanjut. Bahkan saat kuliah, di semester awal aku sampai bela-belain ke salah satu warnet di Jogja hanya untuk mendownload serial ini. Salah satu alasan kenapa aku suka dengan serial yang satu ini adalah karena aku suka dengan gaya mereka kalo sedang berubah. Seperti biasa kalo musuh sudah di depan mata, pasti mereka akan memasang posisi iconic . Dan dengan beberapa gerakan mereka pun berubah dengan cepat menjadi seorang Kamen Rider. Saat tumbuh dewasa ternyata saat itu