Jodoh Adalah....




Srek..srek...

Begitulah bunyi gesekan antara tembok dan cetok besi pipih saat aku meratakan adonan pelamiran. Pelamir sendiri umumnya disebut sebagai lapisan dasar sebelum pengecatan. Dan atas dasar rasa bosan serta pengen sebuah perubahan, akhirnya aku memutuskan buat ngecat kamar. Satu langkah brilian sebenarnya, seenggaknya bisa mengisi waktu luang (pada kalimat ini kalian bisa menyebut aku sebagai....pengangguran).

Bunyi yang lama-lama mulai terbiasa di telinga tiba-tiba memancing beberapa kereta pikiran dalam diriku. Salah satunya pikiran tentang ingatanku yang berputar jauh ke belakang.

Kejadian ini terjadi tahun lalu. Seorang teman bercerita kepadaku saat kami sama-sama sedang menunggu disalah satu antrean. Katanya,  “Na, aku ki gumun”—Aku nggak habis pikir.
“Kenapa?”
“Mosok udah beberapa kali seleksi pekerjaan aku ora diterima.”

Saat itu, seorang teman ini sudah mendapat banyak panggilan kerja. Sedangkan aku baru memasukkan beberapa lowongan kerja. Kondisi kami yang baru saja lulus membuat kami bernasib sama: sama-sama lagi nyari kerja.
“Bukannya wajar ya, kadang diterima dan kadang enggak.”
Ora ngono Na.”—Nggak gitu Na. Lanjutnya, “Maksudku, apa aku yang salah ya? Soal e,  hampir lima perusahaan udah nolak aku.”

Aku berpikir sejenak lalu menjawab, “Em, gitu ya? Iya sih, bisa jadi gitu. Atau bisa jadi karena kerjaan itu emang belum jodohmu.” Kataku berusaha membesarkan hati seorang teman tadi.

Singkatnya, akhirnya dia berhasil mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan ternama dan sepertinya dia benar-benar betah di sana. Mendengar kabar itu, aku cuma tersenyum. Aku ikut bahagia karenanya, seorang teman tadi akhirnya kini “berjodoh”.

Hal yang sama soal “berjodoh” tadi juga dialami kakakku. Sekarang akhirnya dia pun telah bekerja, merasa betah di sana, dan sering ngasih pesangon pula. Padahal dulu sekali, saat seorang kakak ini belum dapat kerja. Dia gigih berusaha, mencoba kemana-mana, sampai buku Jurus Jitu Diterima Di Perusahaan Yang Kamu Sayangi Melebihi Sayangnya Kamu Terhadap Pasangan disingkat JJDPYKSMSKTP pun dia beli. Dan belum lagi atas keadaan itu pula terkadang aku mengejeknya.

Setelah kejadian pertemuan dengan seorang teman tadi, sekarang giliran aku yang justru merasakannya, merasakan seleksi kerja. Dan sampai pada suatu titik aku seperti teman tadi, merasa heran sendiri. Ternyata mencari kerja sesulit ini.

Belum lagi aku sampai kepikiran kalo aku kena karmanya. Karena beberapa teman juga sempat mengejek aku saat aku masih menganggur. Dan yaa kena ejekan seperti ini ternyata nggak mengenakkan, rasa-rasanya ini sensitif karena berkaitan dengan status, keuangan, dan masa depan. Mungkin ini juga yang dirasakan kakakku dulu saat sedang kuejek.

Hal lainnya yang aku sadari adalah, mungkin teman-teman yang mengejek ini adalah teman yang belum pernah merasakan menjadi pengangguran. Belum pernah merasakan ditolak berkali-kali sama perusahaan, belum pernah merasakan bahwa ini lebih sulit daripada mengatakan. Persis dulu yang pernah aku lakukan.

Dan karenanya, pada posisi ini aku cuma mau berpesan. Jika kamu punya teman pengangguran yang masih berjuang. Jangan kamu ejek dia, kasih lah support yang lebih positif, support yang bisa membesarkan hatinya. Kasih dia tenaga, jangan kamu gembosi roda-roda asanya.

Kini setelah beberapa bulan berlalu sejak bunyi srek..srek itu (bunyi khas cetok besi pipih dengan pelamiran), pengecetan kamar pun selesai. Gesekan-gesekan pemecah hening malam telah usai. Sekaligus, setelah sekian kali mencoba akhirnya kini aku diterima kerja juga. Sekarang yang tinggal aku lakukan adalah menjalaninya. Mencari tahu apakah kerjaan yang satu ini bisa “berjodoh” seperti seorang teman dan seorang kakak tadi. Karena memang begitu, jodoh bukan melulu soal pasangan tapi juga soal pekerjaan.



Komentar

  1. Saya 2 tahun luntang-lantung, masukin lamaran sana-sini, ada yang dipanggil tes dan ada yang tidak. Setelah tes pun tak pernah dipanggil lagi. Bahkan pernah punya "orang dalam", setelah interview dan dibilang bosnya diterima dan nunggu penempatan, digantungin juga 6 bulan sampai akhirnya gak ada kejelasan, "orang dalam" tadi malah suruh coba nyari kerjaan lain. Hahaha. Sekarang udah dapat tempat kerja sih, bisa dibilang sesuai minat... dibilang berjodoh hmmm... gak tau ya. Tapi saya yakin pada akhirnya orang akan menemukan jodohnya masing-masing, cuma emang kadang masih singgah sana-sini dulu. :D

    BalasHapus
  2. Awalnya aku kira tentang pasangan hidup nih, Mas. Sama seperti beberapa postingan yang aku baca sebelumnnya. Dan memang betul, jodoh itu gak melulu tentang seorang pasangan, bisa juga berupa pekerjaan, makanan dan lain sebagainya..

    Alhamdulilah, akhirnya bisa diterima juga ya, Mas. Memang, semuanya butuh perjuangan dan, aku rasa pengorbanan itu gak bakal menghianati hasil :)

    Aku setuju dengan pesan mas Igna Wijayatmo. Bagusnya memang seperti itu, kita saling support sama teman. Disaat kita membutuhkan pasti teman juga bakal ada :)

    BalasHapus
  3. Awal pas baca judulnya gue kira jodoh tentang pasangan, eh ternyata jodoh tentang pekerjaan. Setuju sih, kalo jodoh itu gak melulu soal pasangan tapi juga soal pekerjaan. Gue udah beberapa kali ngirim lamaran magang tapi tak kunjung dapet balesan, gue sempet mikir, apa karena CV gue jelek atau portofolio gue yang jelek, tapi abis baca postingan ini gue jadi mikir, mungkin gue emang belum jodoh sama perusahaan/studio itu.

    BalasHapus
  4. Semoga segera dapat pekerjaan yhaa dan semoga kerjaan itu "berjodoh". Aminnnn

    BalasHapus
  5. Wah selamat mas, semoga sukses dengan kerjaannya. hehe

    BalasHapus
  6. iya gitu, jika bisa dengan support yang lebih positif, kenapa enggak. :)

    BalasHapus
  7. keren. kadang2 klo gua pnya sedikit krentek buat pnya pasangan pasti otak gua dengan reflek bkal mikir, kerjaan apa yang bisa ngasih mkan pasangan gua yaa?. dan trnyata di pos ini, spkiran sma gua. dalam mncari pasangan kita jga harus mmperhatikan prospek kedapannya, bukan senengnya doang. ;). Nice post

    BalasHapus
  8. alhamdulillah, mudah2an berjodoh dengan kerjaannya, lancar dan berkah :)

    congratsss, traktiran gaji pertama dong :D

    BalasHapus
  9. terima kasih. amin .hehe

    BalasHapus
  10. Setuju Na. Jodoh ga mlulu ttg pasangan, kerjaan jg gitu. Saya juga dulu sempat ngalamin masa2 mencari kerja, dan mmg bener susah2 gampang. Tapi kuncinya tetap ikhtiar dan tawakal kali ya. InsyaAllah dapat kerjaan. Semoga kerjaan yg Igna dapatkan skarang bisa awet dan karir jg bs meningkat ya. Aamiin

    BalasHapus
  11. Hamdallah udah diterima kerjaaaa! Semoga berkah dan berjodoh dgn pekerjaan baru kamu yaa.

    Saya sendiri masih kuliah dan pengen lekas lulus biar bisa kerja dan menghasilkan duit sendiri alias nggak minta ortu lagi.

    Ini kunjungan pertama saya yaa. Salam kenal. 😊

    BalasHapus
  12. saya sendiri juga saya mas,masih suka lamar sana-sini dan belum kepanggil. Rasanya diejek memang tidak mengenakkan mas. Yang penting usaha dulu mas,jangan menyerah mencari kerja. Insya Allah nanti bakalan dapat juga kok

    BalasHapus
  13. mencari pekerjaan yang tepat di tempat yang tepat memang tidak melulu mudah.Butuh perjuangan ekstra dan menal tahan banting. Siap ditolak, siap diterima, siap untuk bekerja ekstra. Kadang kalau gak jodoh sama pekerjaan kita, ya... meskipun kita memiliki pekerjaan tapi kerasanya jadi males ya

    BalasHapus
  14. Bener sih kata mu na, mencari kerja layaknya cari jodoh. Kalau belum ada yang pas ya belum keterima. Dan utk ukuran 5 perusahaan itu masih wajar sih, banyak yg udah ngelamar puluhan perusahaan tapi blm ketrima juga

    BalasHapus
  15. sepertinya kamu nggak baca dengan teliti postingan blog ini... terima kasih..

    BalasHapus
  16. Gue hampir 1 tahun luntang lantung gak jelas. Ada yg dipanggil sampe interview ada yang hanya harapan hampa aja.

    Tetep semangat aja bro. Semoga ada hikmah.

    BalasHapus
  17. keknya kamu nggak teliti membaca deh.. terima kasih

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berburu dan Bertemu

Teman Imajinasi

Suatu Hari di Tukang Foto Copy (kok kayak judul FTV yak?)